Senin, 12 November 2012

Genghis Khan



Tentang Genghis Khan

Genghis Khan. Memiliki arti King of Kings, Raja dari para Raja, merupakan title dari orang yang tertulis dalam sejarah. Lahir dengan nama Temujin Khan yang memiliki arti ‘Manusia Baja’. Sebuah nama yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi orang-orang di seluruh dunia pada saat ini, khususnya Asia[3]. Genghis Khan terkenal dalam sejarah sebagai salah satu Jendral Perang terbaik yang pernah ada. Tentunya, karena Ia berhasil melakukan hal yang sangat tidak mungkin pada masa itu : Dia menaklukan seluruh Mongolia, yang pada saat itu terdiri atas suku-suku BarBar yang dimana suku-suku tersebut melakukan perang satu sama lain[3]. Setelah itu, Dia menaklukan Asia dan membuat itu semua terlihat sangat mudah untuknya[1]. China? Ditaklukan. Korea? Ditaklukan untuk beberapa level. Afganisthan? Ditaklukan. Jepang? Pastinya sudah ditaklukan seandaninya tidak ada 2 thypoon yang menghalangi menuju Jepang pada saat itu. Rusia? Ditaklukan. Iran... Lebih tepatnya hampir dimusnahkan dibandingkan ditaklukan. Khwarezm? Kalian tidak pernah dengar Khwarezm? Tepat sekali[1]. Genghis Khan menghapus seluruh kerajaan itu dari peta dunia karena penghinaan yang kerajaan itu lakukan kepada dia, yaitu membunuh 2 diplomat perdamaian Genghis Khan sementara GeNghis Khan sendiri telah menawarkan aliansi kepada kerajaan tersebut pada saat itu[1]. Tentunya, penghinaan ini tidak dibiarkan begitu saja oleh Genghis Khan, dan tentunya, berdampak jauh lebih spektakuler dari yang kita bayangkan : lenyapnya satu buah kerajaan besar pada masa itu dari muka bumi hingga tidak terdengar lagi sampai sekarang[1].

Sosok Genghis Khan disebutkan dalam banyak dalam banyak cerita-cerita di Asia dibandingkan budaya di Barat[3]. Orang-orang zaman kini memperdebatkan sosok Genghis Khan yang sebenarnya. Genghis digambarkan diantara dua image, seorang penguasa yang toleran dan adil yang membawa ketertiban pada periode kekacauan atau sebagai seorang barbar kejam yang membunuh orang-orang yang melawannya untuk kepentingan dia sendiri[1].

Sebagai seorang penguasa yang toleran dan adil yang membawa ketertiban pada periode kekacauan, Genghis Khan menyatukan seluruh Mongolia yang pada saat itu, sedang ricuhnya dengan perang antar suku satu sama lain[2]. Dengan Genghis Khan, kekuasaan dipegang oelh dia, dan seluruh Mongolia pun bersatu ; mengakhiri perang antar saudara yang terus – menerus terjadi hingga Dia memegang kekuasaan[2]. Selain itu pula, beberapa literatur mengatakan bahwa Genghis Khan sendiri melarang penculikan dan perjualan wanita, tidak menyukai perbudakan dan penyiksaan, menurunkan harga pajak, biasanya selalu membiarkan hidup para wanita dan anak-anak pada setiap penyerangannya, dan memberikan kebebasan untuk beragama, yang tentunya pada saat itu, belum ada sama sekali[1]. Dikatakan juga bahwa, Genghis selalu menawarkan aliansi kepada setiap orang yang ia temui, khususnya pada musuh-musuhnya[3]. Dan kita tahu apa yang terjadi saat mereka justru menolaknya dan melawannya balik[3]. Ya, orang ini Genghis Khan, dia tak akan segan sedikit pun untuk membantai musuhnya[3]. Tapi tentunya, setelah mereka menolak untuk beraliansi dengan dia dan justru memusuhinya[3]. Terdengar cukup adil[3]. ‘Jika ingin menjadi teman, maka marilah kita berjalan bersama, taklukan dunia. Jika ingin menjadi lawan, ingatlah, Aku adalah hukuman dari Dewa. Seandainya kamu tidak melakukan dosa yang sangat besar, Dewa tidak akan mengirimkan hukumannya dari langit berupa aku sendiri.’[1]. Dalam beberapa literatur, kalimat ini sering diucapkan oleh Genghis Khan[1].

Dalam hal lain, yaitu sosok kedua darinya yang dikenal oleh orang-orang masa kini, dia digambarkan sebagai seorang barbar yang bengis dan membunuh orang-orang yang melawannya untuk kepentingan dia sendiri[1]. Dikatakan dalam berbagai cerita bahwa Genghis Khan membunuh saudara setengah darahnya sendiri, Begter[2]. Selain itu, Genghis Khan juga terkenal dengan kebiasaanya untuk membalas dengan sangat tidak sepadan[1]. Ada suatu cerita dimana ada seseorang yang mengatakan bahwa mulut putri Genghis Khan seperti mulut katak (Ini sudah merupakan penghinaan biasa pada masa itu karena mengambil referensi dari mulut orang-orang Mongolia yang lebar) dan hasilnya? Genghis membunuh orang itu[1]. Selain itu juga, penghinaan yang Kerajaan Khwarezmid lakukan pada dia : karena mati dieksekusinya 2 orang diplomat perdamaian yang Genghis Khan kirim ke kerajaan tersebut, Genghis menghapus total kerajaan itu dari baik muka bumi maupun peta dunia[1]. Dia sendiri juga dikutip sering mengatakan, ‘Kesenangan terbesar dari seorang lelaki adalah untuk mengalahkan semua musuhnya, untuk membuat mereka (musuh-musuhnya) putus asa, untuk merampas semua yang mereka miliki, untuk melihat yang mereka cintai menangis, untuk berkuda di kuda mereka, dan untuk memegang istri-istri dan putri-putri mereka di tanganmu.’[1]. Namun, beberapa sejarawan meragukan bahwa Genghis Khan benar-benar mengatakan ini[1].

Faktanya, Lelaki malang ini sebenarnya berjuang untuk kehidupan dirinya dan keluarganya di tengah-tengah padang rumput yang luas di Asia dimana sering terjadi peperangan antar suku barbar satu sama lain sebelum ia satukan[2]. Setelah kematian Ayahnya karena diracun oleh rival, Genghis Khan (Saat ini masih bernama Temujin Khan. Genghis Khan adalah nama title Dia), beserta Ibunya, Hoelun dan keluarga-keluarganya dikeluarkan dari klan, dan ditinggalkan untuk mati sendiri[2]. Genghis pun jadi membenci saudara setengah darahnya sendiri, Begter, dan membunuhnya, mengakibatkan perbudakannya sendiri sebagai hukuman[2]. Begitu bebas pada umur 16, ia meminang Borje dan beraliansi dengan pamannya[2]. Namun,begitu Genghis terlihat mulai menjadi ancaman yang berbahaya, baik paman, maupun sepupu dan saudaranya sendiri berbalik menjadi musuh dia dan berusaha membunuhnya dengan berbagai cara[2]. Setelah memenangkan perang dengan keluarganya sendiri (Yang sebenarnya dia lakukan dengan setengah hati dan sangat tidak dia inginkan), Genghis Khan menjadi bertekad keras untuk menyatukan seluruh Mongolia untuk mengakhiri perang antar saudara. Pada saat Mongolia berhasil dia satukan, dari sanalah debut dia sebagai penakluk terbaik di dunia dimulai[2].

Kebenarannya adalah gabungan dari keduanya. Genghis Khan merupakan penakluk yang revolusioner di Asia pada masa itu yang dimana dia memperbolehkan hampir kebebasan total untuk beragama, tidak memaksakan budaya kepada mereka yang dikalahkan, dan membuat perdagangan yang luas dan efektif dan jaringan perdagangan yang sangat memberikan manfaat bagi negara-negara di Asia[3]. Sementara itu, dia sangat kejam dan tidak mengenal ampun kepada siapa pun yang berani untuk melawan pasukan Mongolnya[3]. Hal ini ditunjukan dari kalimat berikut : ‘Semua yang menyerah akan diampuni. Namun, bagi mereka yang tidak menyerah tapi melawan dengan gigih dan rasa permusuhan akan dihancurkan’[3].

Dan sepeninggal Genghis Khan, dia berkata kepada penerusnya : ‘Dengan bantuan langit, Aku telah kuasai untukmu sebuah kerajaan yang besar. Tapi hidupku terlalu pendek untuk bisa menguasai seluruh dunia. Hal itu aku tinggalkan untukmu.’ Dan ‘Jika tubuhku mati, biarkanlah ia mati, tapi janganlah negeri ku[2].

Referensi dari :
[1].  http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/GenghisKhan .Diakses pada 28 Oktober 2012.
[3].  http://en.wikipedia.org/wiki/Genghis_Khan .Diakses pada 28 Oktober 2012.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar